HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Heru, Pegiat Lingkungan Kronjo: Tak Ada Niat Lain, Saya Cuma Ingin Mangrove Disini Lestari, Jangan Sampai Rusak


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Nama Heru tiba-tiba menjadi viral. Rumah nelayan sekaligus pegiat lingkungan pesisir asal Pulo Cangkir Kronjo Tangerang sehari-harinya ramai didatangi wartawan dari berbagai media.


Hal ini karena pernyataannya yang menolak pemagaran laut di pesisir wilayah itu. Pernyataannya jadi viral hingga mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat.


Heru yang punya nama asli Makdis Adhari mengungkapkan, dari lubuk hatinya yang paling dalam, dia hanya ingin pemagaran laut itu tidak berdampak pada kelestarian lingkungan. Terutama, pohon-pohon mangrove yang sudah puluhan tahun dia tanam bersama komunitas lingkungan hidup.


"Tak ada niat lain, saya cuma ingin mangrove disini lestari, jangan sampai rusak. Sebab, mangrove ini bermanfaat untuk pencegah abrasi dan habitat berbagai hewan laut," kata Heru, Kamis 16 Januari 2025.


Dia juga tidak bermaksud menghalang-halangi siapapun yang akan memajukan wilayah melalui pembangunan. Namun, semua itu harus dilakukan dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.


"Jerih payah kami sebagai pegiat lingkungan jangan diabaikan. Sebab, apa yang kami lakukan ini bagian dari pekerjaan sosial yang kelak dampak kebaikannya akan dirasakan oleh anak cucu kita. Makanya, apapun pembangunan yang dilakukan, jangan sampai merusak tanaman mangrove," kata Heru.


Di sisi lain, dia juga tidak pernah mendapat penjelasan atau sosialisasi yang lengkap untuk apa pemagaran laut itu. Hal ini membuat dirinya khawatir akan memberi dampak bagi kelestarian lingkungan.


"Saya kira wajar jika kita khawatir, sebab tak ada sosialisasi apapun, tiba-tiba laut dipagar. Harusnya ada penjelasan dari pihak yang memagar sehingga kami juga tahu apakah ada dampaknya atau tidak bagi kelestarian lingkungan, juga bagi nelayan," ungkapnya.


Menurutnya, langkah terbaik saat ini adalah bersama-sama mencari solusi agar tidak ada salah satu pihak yang dirugikan.


Ananta/TiMS


Posting Komentar