Headlines
Loading...
Paguyuban Agen BRILink Kresek Salurkan Donasi untuk Maulidah, Warga Renged yang Kena Kanker Ganas

Paguyuban Agen BRILink Kresek Salurkan Donasi untuk Maulidah, Warga Renged yang Kena Kanker Ganas


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Kisah pilu yang dialami Maulidah mengundang keprihatinan Paguyuban Agen BRILink Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang.


Para agen BRILink ini terketuk secara sukarela untuk mengumpulkan donasi untuk Maulidah, warga RT 002/01 Kp. Renged Desa Renged Kecamatan Kresek Tangerang. 


Donasi yang terkumpul itu diserahkan oleh Bendahara Paguyuban BRILink Kresek, Sumenah, Rabu 6 November 2024 dan diterima langsung oleh Maulidah.


Agen BRILink Fajrin mengatakan, donasi itu dikumpulkan setelah membaca kisah sedih yang dialami Maulidah di media InfoTerbit.com. "Saat itu, secara spontan kami langsung berinisiatif mengumpulkan donasi. Semoga bantuan ala kadarnya ini bermanfaat untuk meringankan beban keluarga Ibu Maulidah," ujar Fajrin.


Sementara, suami Maulidah Sarpin mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Agen BRILink.


Menurut Sarpin, sejak kisah istrinya Maulidah viral di media InfoTerbit.com, berbagai pihak telah mengunjungi rumahnya untuk memberi bantuan. 


Pada Senin 4 November lalu, Maulidah juga sudah mulai menjalani pengobatan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta. "Sementara kami berobat jalan sambil menunggu jadwal operasi," kata Sarpin.


Seperti diberitakan sebelumnya, Maulidah sejak setahun lalu didiagnosa terkena kanker ganas di lehernya. Tak hanya itu, wanita berusia 54 tahun ini juga terkena diabetes yang membuat benjolan di lehernya pecah hingga kerap mengeluarkan darah.


Warga asal RT 002/01 Kp. Renged Desa Renged Kecamatan Kresek Tangerang ini kesulitan biaya berobat. Sarpin hanya bekerja sebagai kuli angkut barang di pasar Kresek.


Dari pekerjaannya itu, dia hanya berpenghasilan rata-rata Rp50 ribu sehari. "Kalau lagi mujur ya bisa sampai 100 ribu, tapi itu jarang. Sekarang malah sedang menganggur karena tidak ada barang datang ke pasar," ujar Sarpin kamis 31 Oktober 2024 saat InfoTerbit menyambangi rumahnya.


Meski Maulidah punya BPJS, dengan kondisi ekonominya itu membuat Sarpin tak bisa menbawa istrinya ke rumah sakit besar, apalagi jika harus rawat inap.


Sebab, untuk biaya operasional cukup tinggi. "Kalau berobat ke Jakarta, mininal sekali berobat harus bawa uang sampai 500 ribu karena untuk bayar sewa mobil, untuk keperluan di jalan dan lainnya," kata Sarpin.


Sementara, dengan penghasilannya yang hanya Rp50 ribu sehari, harus dibagi-bagi untuk keperluan rumah dan biaya sekolah anak-anaknya. Sebab, masih ada anaknya yang bersekolah, di SMK dan SD.


"Dua anak saya yang sudah lulus saja sampai sekarang ijazahnya belum ketebus, masih di sekolah," katanya.


Sarpin dan Maulidah berharap ada dermawan yang membantu. Apalagi saat ini penyakit Maulidah membuatnya kerap merasakan sakit di badan dan kesulitan beraktifitas.


Menurut Maulidah, rasa sakit sekujur tubuh selalu datang setiap malam. "Leher saya sampai kepala saya tiap malam sakit dan kalau sudah kumat ga bisa tidur karena menahan rasa sakit," ungkapnya.


Untuk menghilangkan rasa nyeri di kepala, dia juga rutin mengonsumsi obat sakit kepala yang dibelinya dari warung.


Ananta/TiMS


0 Comments: