Headlines
Loading...
Kurun Waktu 2023-2024, Polresta Bandara Soekarno-Hatta Bongkar 7 Kasus Penyelundupan Benih Lobster

Kurun Waktu 2023-2024, Polresta Bandara Soekarno-Hatta Bongkar 7 Kasus Penyelundupan Benih Lobster


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggagalkan penyelundupan puluhan ribu ekor benih bening lobster (BBL) ilegal tujuan luar negeri. Polisi menangkap satu orang yakni OP (47) berasal dari Pandeglang, Banten.


OP berperan menjemput dari Banten dan mengantar benih bening lobster berjumlah 85.129 ekor ke gudang di Kosambi, Tangerang. Atas penyelundupan BBL ini, kerugian negara mencapai Rp 3,4 miliar.


Saat ini, OP terus diperiksa secara intensif oleh Penyidik. Tersangka OP dijerat dengan Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) UU RI No. 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang Undang dan/atau Pasal 88 UU RI No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, dan/atau Pasal 87 Jo Pasal 34 UU RI No. 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 8 tahun dan denda Rp 1,5 miliar.


Mendampingi Wakapolresta Bandara Soetta AKBP Ronald Sipayung, Kasat Reskrim Kompol Reza Fahlevi menjelaskan bahwa dalam kurun waktu tahun 2023 hingga Oktober 2024 pihaknya berhasil membongkar tujuh sindikat pengiriman BBL ilegal.


"Pada tujuh kasus pengiriman BBL ilegal tersebut pihaknya berhasil menangkap sebanyak 27 tersangka dan sebagian telah diproses hukum di persidangan," kata Kompol Reza dalam konferensi pers di Mapolresta Bandara Soetta, Tangerang, Jumat (4/10/2024).


Para tersangka memanfaatkan Bandara Soekarno-Hatta sebagai daerah transit untuk memberangkatkan komoditi benih-benih lobster yang hendak diselundupkan ke luar negeri.


Reza menjelaskan, pada pengungkapan kasus hari ini pihaknya berhasil mengamankan sebanyak 85.129 ekor BBL jenis Mutiara dan Pasir, serta satu unit mobil Avanza serta berbagai barang bukti lainnya.


Menurut Reza, sindikat penyelundupan BBL ilegal tersebut beroperasi sejak awal tahun 2024, dan telah lima kali melakukan pengiriman dengan tujuan luar negeri. Untuk dalang utama kasus itu saat ini tengah diburu pihaknya.


Sementara, Perwakilan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Setiawan mengapresiasi pengungkapan kasus penyelundupan BBL ilegal tersebut.


"Kami mengucapkan terima kasih kepada Polresta Bandara Soetta yang telah mengungkap kasus ini. Kami berharap sinergitas dapat terus ditingkatkan, sehingga sumber daya alam kita terjaga," ucap Budi Setiawan.


Senada, Perwakilan Balai Karantina Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Banten M. Gufron Purnama juga mengapresiasi langkah cepat Polresta Bandara Soetta dalam mengungkap kasus BBL ilegal tersebut.


Terpisah, dengan adanya peristiwa tersebut Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Roberto Pasaribu menyampaikan pesan kamtibmas dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.


Kapolda Metro Jaya berpesan kepada jajaran untuk terus mendukung terhadap penegakan hukum dan aturan terkait, termasuk Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2024.


Peraturan Menteri tersebut sebagai regulasi untuk mentransformasi tata kelola lobster di Indonesia. Dimana kepolisian berperan dari sisi pengawasan hingga penguatan ekosistem budidaya lobster nasional. 


"Sehingga kerugian negara bisa diminimalisir, serta menjaga ekosistem laut untuk perkembangbiakan lobster," kata alumnus Akpol tahun 2000 tersebut, dalam keterangannya.


Terakhir, Roberto mengajak masyarakat bersama sama dengan pemerintah turut serta melindungi serta menjaga kelestarian hewan dari kepunahan dengan cara tidak melakukan dan memperjualbelikan benih bening Lobster.


SH/Ananta/TiMS

0 Comments: