Headlines
Loading...
Dua Kali Nyaris Dijadikan PSK, TKW Asal Tangerang Bisa Lolos Kini Terlantar di Riyadh

Dua Kali Nyaris Dijadikan PSK, TKW Asal Tangerang Bisa Lolos Kini Terlantar di Riyadh

Foto ilustrasi (infoterbit)

TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Pekerja migran/TKW asal Kabupaten Tangerang berinisial ML nasibnya kurang beruntung. Alih-alih ingin merubah nasib dengan bekerja di luar negeri, kini ML justru terlantar di Riyadh Arab Saudi.


Bagi ML, ini adalah kisah pahitnya yang kedua. Sebelumnya, ML pernah akan diberangkatkan secara ilegal oleh oknum Sponsor. Namun akhirnya dia diamankan oleh Polisi di Pangkalpinang hingga akhirnya dipulangkan ke Tangerang.


Seolah tak kapok, beberapa bulan kemudian ML kembali mencoba berangkat kerja dengan tujuan ke Arab Saudi melalui Sponsor. "Sesampai di sana saya kerja sebagai pembantu (asisten rumah tangga, red). Tapi tak lama saya kabur dari rumah majikan," ujar ML yang menghubungi InfoTerbit.com melalui pesan WhatsApp, Jumat 11 Oktober 2024.


Dari situlah kisah pahitnya bermula. Dia bertemu dengan beberapa orang disana yang menjanjikannya pekerjaan.


Suatu ketika, dia dijemput oleh sopir suruhan orang yang dikenal itu dengan dalih akan dibawa ke rumah majikan barunya. Tapi ternyata dia dibawa ke sebuah hotel dan ditawari untuk melayani laki-laki di hotel itu.


"Saya berontak sekuat tenaga dan lari dari hotel itu. Saya dipaksa menjadi PSK (pekerja seks komersial), Alhamdulillah berhasil lolos," kata ML.


Beberapa waktu kemudian, kisah itu juga kembali berulang. ML dipaksa untuk melayani laki-laki dan dia menolaknya.


"Capek banget, disini tuh kalau nggak bisa jaga diri diincer-incer germo melulu untuk dijadikan PSK. Ujung-ujungnya nanti kita disekap," ujarnya.


Kini, ML masih menganggur dan terlantar di Riyadh Arab Saudi. Untuk makan dan tidur sehari-hari, dia terpaksa harus menumpang di satu teman ke teman yang lain.


"Saya sebenarnya ingin pulang, tapi saya ingat kalau pulang kerja apa, apalagi saya harus menghidupi tiga anak di kampung halaman," keluhnya.


Ananta/TiMS



0 Comments: