Minim Tanaman Mangrove, Banjir Rob Kerap Rendam Kawasan Tambak Kronjo Tangerang
Foto dok. Infoterbit.com
Catatan Ananta
Founder InfoTerbit.com & Komunitas IMANU - Info Mangrove Nusantara
Mengulas kisah lama. Empat tahun lalu.
Rabu 3 Juni 2020. Tepat pukul 18.00 Wib. Banjir rob besar melanda kawasan Pesisir Pulo Cangkir Kronjo Kabupaten Tangerang.
Ratusan hektare tambak warga tenggelam. Petambak merugi ratusan juta rupiah. Kawasan wisata disana juga ikut terendam. Kondisi banjir rob angin timuran malam itu makin memburuk. Sebab, air laut makin meninggi.
Disisi lain, tanaman mangrove yang menjadi sabuk pesisir minim. Yang masih berdiri malam itu pun, beberapa diantaranya ikut roboh tersapu rob.
Itulah kondisi yang selalu berulang setiap tahun, terutama saat musim angin timuran.
Penggiat lingkungan Mapuca Kronjo H. Heru mengatakan, tahun 2020, banjir rob sangat besar. Berbeda dari biasanya.
Dari waktu ke waktu, kekhawatiran air laut masuk ke daratan terus muncul di benak warga Kronjo. Apalagi, tanaman mangrove yang ada hanya sedikit yang terlihat besar. Sisanya masih kecil-kecil.
Meski berbagai komunitas penggiat lingkungan datang silih berganti melakukan penanaman mangrove disana, namun banyak yang gagal tumbuh hingga besar. Bibit-bibit mangrove itu kerap hilang tersapu banjir rob.
Padahal, mangrove sangat penting untuk ekosistem pesisir. Tanaman ini sangat berguna sebagai pemecah ombak sekaligus penyedia makanan untuk ikan.
Namun, sebagian kawasan Pulo Cangkir kini terlihat gersang, terutama di kawasan tambak-tambaknya. Di kawasan tambak itu, hanya terlihat satu dia pohon berdiri.
Di sisi lain, tanaman mangrove yang berada di sekitar jalan raya menuju kawasan wisata Pulo Cangkir makin tersisih seiring makin maraknya bangunan yang muncul di pinggir jalan itu.
Butuh komitmen bersama, mengembalikan kawasan Pulo Cangkir menjadi daerah yang hijau, asri, hingga abrasi pantai tidak terus-menerus terjadi.
Catatan Rabu 29 Mei 2024
0 Comments: