Modern Technology In Accounting
Shifa Putri Fharaskha (foto dok. pribadi) |
Oleh: Shifa Putri Fharaskha
NIM: 22021157
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Institut Manajemen Wiyata Indonesia
TEKNOLOGI dan sistem dari sebuah akuntansi memang handal, padahal jika kita telaah akuntansi ditemukan pertama kali berabad-abad lalu. Sama halnya dengan ilmu-ilmu lainnya, ilmu akuntansi juga berkembang mengikuti teknologi serta peradaban manusia.
Berbagai faktor lainnya seperti kebutuhan yang terus meningkat dan menjadi beragam seiring berjalannya waktu menyebabkan akuntansi itu berdampak juga dengan perkembangan tersebut, hal tersebut menyebabkan akuntansi harus turut beradaptasi juga, seperti adanya kemunculan metode-metode dan perhitungan-perhitungan penyusutan dengan berbagai cara merupakan salah satu bukti nyata proses adaptasi akuntansi dalam mengikuti perkembangan zaman.
Bahkan seiring berkembangannya jaman. Kita juga semakin mengenal adanya berbagai cabang ilmu akuntansi lainnya seperti akuntasi pajak, sistem informasi, digital accounting dan lain sebagainya yang menjanjikan berbagai prospek secara rinci (CHUAKS: Chat GPT untuk Akuntansi, Gangga Dewantara, Jonathan Fanuel Amsal dkk, 2023).
The biggest impact IT has made on accounting is the ability of companies to develop and use computerized systems to track and record financial transactions. Paper ledgers, manual spreadsheets and hand-written financial statements have all been translated into computer systems that can quickly present individual transactions into financial reports.
Most of the popular accounting systems can also be tailored to specific industries or companies. This allows companies to create individual reports quickly and easily for management decision making.
Other advantages of computerized accounting systems can be summarized as follows: Increased Functionality, Improved Accuracy, Faster Processing Better External Reporting (Maziyar Ghasemi, Vahid Shafeiepour, Mohammad Aslani, Elham Barvayeh, The impact of Information Technology (IT) on modern accounting systems, 2011).
Profesi akuntan memiliki peluang yang menjanjikan, maka tidak heran jika pertumbuhan lulusan akuntansi di Indonesia setiap tahunnya cukup signifikan.
Menurut data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), jumlah mahasiswa jurusan Akuntansi mengalami peningkatan selama dua dekade terakhir.
Sekitar 60% mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomi mengambil jurusan akuntansi. Pada awal tahun 2016, terdapat sekitar 26.000 profesi akuntan yang terdaftar, dengan jumlah tidak lebih dari 1.000 orang diantaranya sebagai akuntan publik.
Sementara pada tahun 2021, jumlah akuntan terdaftar bertambah sebanyak 40.000 orang, sedangkan jumlah akuntan publik bertambah menjadi 1.417 orang. Namun, dunia akan mengalami perubahan besar dalam 10 tahun ke depan.
Karena komputer dan sistemnya akan menjadi komoditas penting bagi perusahaan. Pada nyatanya memang di era digital ini sudah banyak sekali kehadiran teknologi canggih yang bisa membantu atau bahkan menggantikan peran manusia itu sendiri hal ini karena sistem komputer memiliki keunggulan atas minimnya kesalahan sementara manusia terkadang masih memiliki masalah human error.
Seperti halnya dalam profesi akuntan sudah ada teknologi canggih berupa: Internet of Thing (IoT), Big data, Cloud Computing, Artificial Intelligence (AI), cyber security dan lain-lain.
Maka dapat diasumsikan selain bersaing dengan sesama manusia, di era sekarang manusia juga harus bersaing dengan kemajuan teknologi. Persoalan ini tentu harus menjadi sebuah tuntutan bagi seorang akuntan untuk menjadi lebih ahli di bidangnya (www.kompasiana.com, 2023).
Di Medan, para dosen melalui Pengabdian Masyarakat Universitas Mikroskil, Riny,
S.E., Ak, M.Si., CA., ACPA., BKP., Anita Tarihoran, S.E., M.Si., dan Devina Loman, S.Ak., yang bertempat di Jalan Thamrin No. 124, melakukan penawaran berupa Pelatihan Akuntansi Berbasis Teknologi Sebagai Pembekalan Menghadapi Dunia Kerja kepada SMA WR Supratman 1 Medan, yang bertujuan memberikan keterampilan baru dalam menggunakan aplikasi akuntansi, mengingat publik sekarang ini tidak terlepas dari pemakaian berbagai bentuk teknologi terbaru yang terus berkembang.
Pelatihan ini dilakukan di SMA WR Supratman 1 Medan yang beralamat di Asia No 143 Medan Sumatera Utara. Pelatihan ini diharapkan memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan baru dalam menggunakan aplikasi akuntansi dengan mudah dan cepat, untuk mempermudah pengelolaan data keuangan dengan tingkat akurasi perhitungan yang tepat (medantribunnews.com, 2023).
Penelitian yang dilakukan oleh Mohamad Rafki Nazar , Ira Ariani , Lalita Paffa Natania, Dembi Tri Al-fikri, Mahasiswa Telkom University, memaparkan bahwa
Munculnya kemajuan teknologi yang serba digital saat ini semakin pesat. Manusia akan menggunakan teknologi untuk mempermudah penyelesaian tugas dan pekerjaan.
Namun, jika era digital digunakan secara efektif, itu akan membawa beberapa perbaikan yang bermanfaat. Era digital juga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang akan menghadirkan kesulitan baru bagi keberadaan manusia.
Dalam menghadapi era digital tidak bisa memilih siap atau tidak siap. Karena teknologi bergerak seperti air yang mengaliri kehiduan manusia. Sehingga tidak ada pilihan yang lain selain mengelola teknologi dengan baik untuk mendapat
manfaat yang baik. Teknologi mengubah cara manusia berinteraksi dengan lingkungannya, yang semula bergantung pada alam (kualitatif) menjadi lebih bermanfaat (kuantitatif).
Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi dan media digital dapat mendorong pesatnya perkembangan jaringan baru.
Pertumbuhan secara eksponensial dan perkembangan informasi menghasilkan laju kemajuan yang sangat cepat. Proses sosialisasi, atau pemadatan ruang dan batas waktu dalam kehidupan sosial, terlibat dalam digitalisasi informasi di masyarakat.
Selain itu, adopsi teknologi 5G pada peralatan telekomunikasi, akses internet
berkecepatan gigabit, serta konektivitas manusia dan perangkat keras melalui Internet of Things atau Internet of People akan mengubah peran akuntan, yang akan digantikan oleh robotika dan AI ( Artificial Intelligence) dalam menjalankan tugas utamanya, seperti mencatat transaksi, memproses transaksi, dan menganalisis data.
Efisiensi dan efektivitas kerja tidak diragukan lagi, sudah pasti meningkat dengan pola manajemen diri yang mendasar bagi para akuntan ini, dan efeknya langsung terlihat (real time). Karena didukung oleh proses manajemen keuangan yang terstandar dan desain sistem informasi yang terstandarisasi yang memadai dan sesuai dengan tuntutan perusahaan generasi keempat, hal ini banyak diterima oleh para pelaku bisnis.
Konsekuensinya, memahami metode analisis data, mengetahui perkembangan teknologi informasi, dan memperbaharui filosofi kepemimpinan menjadi kompetensi krusial berikutnya bagi akuntan.
Efeknya juga mencakup pengembangan aplikasi seluler yang "dipaksa" oleh akuntan dan perusahaan akuntansi untuk mengakses data langsung dari ponsel, tablet, dan perangkat virtual reality (VR). Regulator dan auditor melakukan audit real-time atas laporan keuangan menggunakan data yang diperoleh secara otomatis dari sistem dan sensor yang terkait dengan aktivitas untuk memperhitungkan transparansi dan akurasi data yang diberikan.
Orang mungkin berpendapat bahwa pengetahuan teknologi informasi adalah syarat yang diperlukan bagi seorang akuntan untuk mempelajari dan memahami akuntansi sendiri. Profesi lain dapat melakukan tugas akuntan jika mereka tidak memiliki kemampuan teknologi informasi yang diperlukan.
Menurut (Güney 2014) bidang kerja akuntansi termasuk bidang yang berpotensi digantikan oleh komputer. Penggunaan komputer untuk menangani data akuntansi sangat mempercepat proses.
Komputer adalah alat yang sangat penting dalam sistem informasi akuntansi. Di sisi lain, bisnis membutuhkan metode kontrol yang tepat untuk menjamin keamanan dan keakuratan pemrosesan data serta untuk mengamankan aset perusahaan.
Bisnis membutuhkan model akuntansi yang dapat menilai besarnya perubahan sumber daya, prosedur, aset tetap tidak berwujud, dan proses secara real time untuk mendukung strategi fokus pelanggan mereka di era digital.
Hal ini dimaksudkan agar perubahan proses akuntansi berjejaring dapat berdampak pada proses audit yang merupakan kegiatan lapangan yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai tujuannya.
Tujuan audit adalah untuk memberikan tinjauan umum atas penyajian laporan keuangan SIA. Karena itu, organisasi di era teknologi informasi dan digital tidak dapat memperoleh informasi yang mereka butuhkan dari metode akuntansi berbasis biaya historis.
Keunggulan kerjasama di bidang teknologi dan akuntansi dapat mempercepat inovasi
dan meningkatkan nilai layanan digital. Jika akuntan tradisional mengabaikan perkembangan yang terkait dengan keberadaan mereka, itu akan berdampak pada mereka.
Kunci digitalisasi adalah fleksibilitas karena banyak potensi teknologi untuk mengubah industri akuntansi saat ini. Profesional akuntansi akan lebih mampu mengikuti laju perkembangan teknologi yang pesat dengan bantuan kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi.
Tantangan bagi seorang akuntan terlihat dari seorang akuntansi yang memerlukan adaptasi dan juga transformasi yang bisa dibilang cukup cepat dari sebuah praktik bisnis dan sebuah proses bisnis tanpa harus menghilangkan aturan yang ada dan juga suatu prinsip yang mendasar dari akuntansi.
Teknologi digital berdampak tidak hanya pada tujuan yang ISSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman 375-380 Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023 Jurnal Pendidikan Tambusai 379 strategis saja tetapi juga kompetitif. Pada pelaksanaannya digitalisasi dalam akuntansi sudah tercapai walaupun belum ada penelitian yang membahas hal tersebut masih jarang ditemukan.
Salah satu topik yang sudah di angkat oleh salah satu penelitian mengenai dunia akuntansi adalah MAS (Management accounting system) (Mohamad Rafki Nazar , Ira Ariani , Lalita Paffa Natania , Dembi Tri Al-fikri.. Pengaruh Era Digital terhadap dunia akuntansi.2023).
Dalam pemaparan-pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya teknologi tidak bisa dapat kita hindari dalam Akuntansi, dengan adanya teknologi di Akuntansi akan memudahkan pelaporan keuangan agar akurat dan efisien, namun dampak negatif peran teknologi dalam akuntansi yaitu akan tergantikannya peran akuntan.
Peran akuntan, yang akan digantikan oleh robotika dan AI (Artificial Intelligence) dalam menjalankan tugas utamanya, seperti mencatat transaksi, memproses transaksi, dan menganalisis data.
Maka dari itu dalam dunia pendidikan khususnya mahasiswa-mahasiswi kejuruan Akuntansi harus menguasai teknologi akuntansi dengan cara pelatihan dan
mempelajari dan diharapkan memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan baru dalam menggunakan aplikasi akuntansi dengan mudah dan cepat, untuk mempermudah pengelolaan data keuangan dengan tingkat akurasi perhitungan yang tepat. (*)
0 Comments: