Headlines
Loading...
Menara Masjid Agung Banten; Dibangun Abad ke-16, Bangunannya Mirip Mercusuar

Menara Masjid Agung Banten; Dibangun Abad ke-16, Bangunannya Mirip Mercusuar


BANTEN, INFOTERBIT.COM - Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin, Putra dari Sunan Gunung Jati, sekitar tahun 1552 – 1570 M. Masjid inu terletak di Banten Lama, Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang.


Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah  bangunan mercusuar.


Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Menara Masjid Agung dibangun pada abad ke-16 atau sekitar tahun 1560. Tujuan dibangunnya menara ini yaitu sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan serta tempat untuk memantau keadaan di Teluk banten.


Menara tersebut dibangun oleh arsitek asal Cina yaitu Cek Ban Cut yang diberi gelar Pangeran Wiradiguna oleh Sultan Ageng Tirtayasa kemudian direnovasi oleh Henrik Lucasz Cardeel dari Belanda pada tahun 1683.


Menara masjid Agung Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter.  Untuk mencapai ujung menara, pengunjung harus melewati 83 buah anak tangga dan melewati  lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. 


Dari atas menara ini, pengunjung dapat melihat pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai, karena jarak antara menara dengan laut hanya sekitar 1,5 km. 


Di dalam menara terdapat empat bagian pintu dan bentuknya sama dengan pintu masuk menara. Bangunan menara terbagi atas tiga bagian yaitu kaki, tubuh dan kepala.


 Berikut bagian-bagian dari menara tersebut:


Kaki menara Bagian kaki menara berupa alas menara (lapik). Lapik berbentuk segi delapan terdiri dari dua lapis. Lapis pertama tingginya 33 cm, lebarnya 2,40 m, dan panjang sisi lapik 5,92 m. Lapis kedua terletak di atas lapik pertama. Tingginya 27 cm, lebar 1,22 m, dan panjang sisi lapik 3,83 m. Lapik ini di lapis plesteran semen pada permukaannya dan di atas terdapat tubuh menara.


Tubuh menara Bentuk tubuh menara segi delapan dan mengecil pada bagian atasnya serta pada dasar tubuh terdapat pelipit. Pintu masuk ke tubuh menara terdapat di sisi utara berukuran tinggi 188 cm dan lebar 66 cm dengan daun pintu dari perigi besi dan atasnya berupa lengkungan dan di tengah lengkungan tersebut terdapat panil segi empat.


Di depan pintu masuk terdapat tangga dengan empat anak tangga dengan pipi tangga berbentuk empat persegi. Dari kiri-kanan pintu terdapat tiga tiang segi delapan. Pada setiap sisi menara sejajar dengan pintu terdapat hiasan empat persegi pangjang (12 buah) berjajar empat-empat ke samping dan tiga ke bawah.


Di antara jajaran yang ke bawah ada bentuk bujur sangkar berjajar tiga-tiga ke samping dan dua ke bawah. Di atas jajaran persegi panjang dalam posisi horizontal, terdapat hiasan tumpal di sekeliling tubuh menara, lubang-lubang yang melingkar seperti spiral, kemudian tumpal lagi, dan terakhir berupa pelipit.


Kepala menara terdiri dari dua tingkat. Tingkat pertama berbentuk kubah dan mempunyai teras berbentuk segi delapan, berpagar besi disekelilingnya.  Pada tingkat ini terdapat pintu yang menghubngkan dengan teras. Tingkat kedua merupakan kubah yang lebih kecil dari kubah tingkat satu, berbentuk bundar. Di sisi selatan terdapat pintu berukuran tinggi 180 cm dan lebar 44 cm, sedangkan sisi barat kubah terdapat ceruk-ceruk.


Pada puncak menara terdapat memolo dari tembikar berwarna merah hati, berbentuk bunga yang sedang mekar dan bersusun dua. Di atas memolo terdapat penangkal petir.


Nta/TiMS



0 Comments: