Headlines
Loading...
Kawan PMI Kab. Tangerang Kunjungi Keluarga TKW yang Terjun dari Lantai 3

Kawan PMI Kab. Tangerang Kunjungi Keluarga TKW yang Terjun dari Lantai 3


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Gerak cepat dilakukan oleh Kawan PMI (Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia) Kabupaten Tangerang.


Setelah mendapat informasi ada PMI/TKW bernama Nengsih yang terjun dari lantai 3 di Arab Saudi, tim Kawan PMI Kab. Tangerang langsung mengunjungi keluarga Nengsih di Kp/Desa Cipaeh, Kec. Gunung Kaler, Kab. Tangerang, Selasa 22 Agustus 2023.


Sekedar diketahui, Kawan PMI adalah Relawan yang dibentuk oleh BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) yang salah satu tugasnya melakukan pendampingan terhadap PMI/TKW terkendala dan mencegah penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia.


Turut dalam kunjungan Ketua Kawan PMI Kab. Tangerang Marnan Sarbini didampingi Divisi Penyebarluasan Informasi Ananta P. Mereka diterima langsung oleh Kepala Desa Cipaeh Saripudin, Sekdes dan jajaran perangkat desa serta suami dari TKW Nengsih yakni Gopur.


Ketua Kawan PMI Marnan Sarbini mengatakan, pihaknya meminta klarifikasi dari keluarga Nengsih dan Kades Cipaeh atas musibah ini.


"Kita sudah ketahui bersama bahwa Nengsih diberangkatkan oleh oknum Sponsor dan perusahaan secara nonprosedural. Sebab, sejak tahun 2015, Pemerintah telah menstop pengiriman warga bekerja di negara-negara Timur Tengah, khususnya untuk sektor nonformal seperti asisten rumah tangga," kata Marnan.


Atas musibah yang dialami Nengsih, pihaknya akan menyampaikan laporan kepada BP3MI Banten agar segera ditangani. "Sebab, pasca melompat dari lantai 3, kedua kaki dan tulang punggung Ibu Nengsih patah dan belum mendapat penanganan medis," ujar Marnan.


Di sisi lain, dari hasil klarifikasi diketahui bahwa keberangkatan Nengsih bekerja ke Arab Saudi, ternyata tanpa sepengetahuan/tanpa seizin pihak Pemdes Cipaeh.


"Tadi Pak Kades Cipaeh sudah memberi klarifikasi bahwa beliau sama sekali tidak pernah menandatangai surat izin atau surat apapun terkait keberangkatan Ibu Nengsih," ujarnya.


Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan Kades Cipaeh Saripudin. Dia menyatakan tidak tahu-menahu soal keberangkatan Nengsih ke Arab Saudi pada tahun 2022 yang lalu. "Pihak Pemdes Cipaeh tidak mengeluarkan surat izin atau surat apapun atas keberangkatan Nengsih sebagai TKW," ujar Saripudin.


Kades Cipaeh berharap agar warganya ini mendapat pertolongan dari KJRI Jeddah dan Pemerintah Indonesia, baik dalam hal pengobatan maupun pemulangan.


Diberitakan sebelumnya, selama 6 bulan bekerja di rumah majikan, Nengsih sering mendapat perlakuan kurang baik bahkan kekerasan fisik. Karena tidak kuat dengan perlakuan majikannya, Nengsih berniat kabur melalui jendela rumah majikan di lantai 3 hingga terjatuh dan mengalami patah di kedua kaki dan tulang punggung.


TiMS


0 Comments: