Headlines
Loading...
Kok Bisa Ada Rumah Nyaris Roboh Tapi Luput dari Program Gebrak Pakumis?

Kok Bisa Ada Rumah Nyaris Roboh Tapi Luput dari Program Gebrak Pakumis?


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Sejumlah elemen masyarakat prihatin atas kondisi rumah pasangan suami istri (pasutri) Arja dan Winah, warga Kp. Tonjong RT 004/02 Desa Kemuning, Kec. Kresek, Kab. Tangerang.

Sebab, kondisi rumah mereka, selain berukuran kecil, dinding geribiknya sudah lapuk disana-sini. Bahkan, Arja menopang halaman rumahnya dengan bambu karena nyaris ambruk.

Aktifis Ormas Satria Banten Kresek, Nedi yang mengecek langsung rumah itu sedih dan prihatin. "Rumah Pak Arja dan Bu Winah benar-benar tidak layak huni, karena kami melihat dari kondisi bangunan yang sudah rapuh dan beberapa bambu serta bilik pun sudah pada rusak,” ucap Nedi.

Menurut Nedi, seharusnya rumah ini terakomodir renovasinya melalui program unggulan Pemkab Tangerang yakni Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh Miskin (Gebrak Pakumis).

Kok bisa ya, ada rumah nyaris roboh tapi sepertinya luput dari program Gebrak Pakumis? Mohon pihak-pihak terkait segera menindaklanjuti," kata Nedi.

Ketua Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara Republik Indonesia (APKAN RI) Cecep Rohana juga mengatakan hal senada.

"Sebenarnya Bupati Tangerang punya program prioritas yaitu Gebrak Pakumis yang di setiap kecamatan mendapatkan. Seharusnya, rumah Bapak Arja didata dan menjadi prioritas," katanya.

Pihaknya juga minta agar Dinas Perumahan, Pemukiman, dan Pemakaman (Perkim) Kabupaten Tangerang lebih teliti lagi melakukan pendataan. "Jangan asal mendapatkan laporan dari petugas lapangannya aja," tegas Cecep.

Diberitakan sebelumny, pemilik rumah Arja yang usianya 49 tahun bekerja sebagai buruh serabutan. Sedangkan istrinya Winah (48) seorang ibu rumah tangga biasa.

"Penghasilan saya tidak menentu, Pak. Untuk kebutuhan sehari-hari saja terkadang kurang. Makanya tidak bisa memperbaiki rumah saya ini," kata Arja.

Dia dan keluarga sangat khawatir dengan kondisi rumahnya, terutama jika hujan lebat dan angin kencang. "Takut roboh rumah saya. Tapi mau gimana lagi, belum bisa merehab," ujarnya.

Ananta/Nd/TiMS

0 Comments: