HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kisah Sukses Pasutri Syahrul-Yati, Membangun Usaha Produksi Kain Lap Majun


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Bagi sebagian kalangan, limbah pabrik garmen/konveksi, berupa potongan kain bisa jadi dipandang tidak berguna dan tidak bernilai ekonomis.

Namun pandangan itu tidak berlaku bagi pasangan suami istri, Syahrul dan Yati, warga Kp. Tonjong RT 05/02 Desa Kemuning Kec. Kresek, Kabupaten Tangerang.

Di tangan keduanya, potongan kain itu disulap menjadi produk bernilai ekonomis yakni dengan dijadikan kain lap/majun.

Berawal dari tahun 2010, Syahrul dan Yati mendirikan CV Mukhtar Jaya Sakti (MJS) yang bergerak dibidang suplier majun.

Awal berdiri, mereka tidak merekrut karyawan. Yati yang menjahit kain majun, sedangkan Syahrul suaminya yang berkeliling menawarkan hasil produksinya ke perusahaan-perusahaan.

Barulah pada tahun 2011, keduanya mempekerjakan lima orang karyawan yang direkrut dari warga sekitar tempat tinggalnya.

"Cita-cita kami memang ingin memberdayakan perempuan di Desa Kemuning agar tingkat kesejahteraannya semakin meningkat," ujar Yati, Senin (28/11/2022).

Dengan tekadnya ini, Yati mulai mengajari tetangga sekitar untuk menjahit. “Sebenarnya banyak cara untuk membantu masyarakat. Salah satunya membuka lapangan pekerjaan bagi warga seperti yang kami lakukan. Semoga keberadaan usaha kami bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Berkembang Pesat
Dalam perkembangannya, usaha yang dikelola semakin berkembang pesat. CV MJS bekerjasama mensuplai majun ke berbagai perusahaan besar seperti perusahaan Posko Krakatau Steel,  PT. PEMI, PT. SGS dan perusahaan di daerah Tanjung Priuk.

Dari awalnya memiliki 5 karyawan, Mukhtar dan Yati kini telah memiliki lebih dari 60 karyawan. Masing-masing karyawannya diberikan satu mesin jahit dan menjahit di rumah masing-masing.

"Saat ini, karyawan kami sudah menyebar di 3 kecamatan yakni Kresek, Rajeg dan Gunung Kaler. Karyawan paling banyak berasal dari Kresek Rancailat," ungkap Yati.

Ditanya soal omset usahanya, Yati mengatakan bahwa setiap bulan, ia dapat meraup omset usaha rata-rata Rp20 juta.

Prospek Bisnis Majun
Yati sangat optimistis, usaha yang ditekuni bersama suaminya akan berprospek cerah di tahun-tahun mendatang.

Sebab, bahan baku kain ini tidak sulit didapatkan karena berasal dari limbah pabrik garmen/konveksi.

"Kain majun bisa dikatakan termasuk limbah pabrik. Kami membeli dari perusahaan sekitar. Nah, itulah yang kita jahit dan dijadikan kain lap. Proses membuatnya juga tidak terlalu sulit," ujar Yati.

Lalu apa peruntukan majun? Menurut Yati, kain lap ini dibutuhkan perusahaan atau industri besar untuk membersihkan mesin.

Produk yang dihasilkan juga berbagai jenis. Ada majun polos, majun tumpuk warna, majun sambung dan majun keriwil.

Untuk order bisa langsung melalui web :
www. cvmjsmajunsupplier.com, atau langsung datang ke alamat Kp. Tonjong RT 05/02 Desa Kemuning kec. Kresek, Tangerang.

Mutia/Ananta/TiMS



Posting Komentar