Headlines
Loading...


KERATON SUROSOWAN merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Banten yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin, sekitar tahun 1552-1570. 


Sultan Maulana Hasanuddin adalah pendiri Kesultanan Banten dan menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Banten.


Sultan pertama di Banten yang bergelar Pangeran Sabakingkin ini adalah putera kedua dari Syech Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan Sunan Gunung Djati yang merupakan salah satu dari sembilan wali (Wali Songo). Ibunya bernama Nyi Kawunganten (putri dari Prabu Surasowan).



Dalam pembangunannya, Keraton Surosowan dibangun bertahap. Dari keterangan tertulis di papan informasi yang dipasang dalam kompleks Keraton Surosowan, fase awal pembangunan yakni dengan membangun tembok mengelilingi keraton.


Lalu dilanjutkan pembangun fase kedua di tahun 1680. Di fase ini dibuat dinding bagian dalam yang berfungsi untuk menahan tembakan dan serangan Belanda. Sehingga, fungsi tembok pun tidak sekedar pembatas keliling saja, tapi juga sebagai pertahanan.


Pembangunan fase ketiga, pembuatan kamar-kamar di sepanjang dinding utara. Selain itu penambahan lantai untuk mencapai dinding pertahanan.



Lalu pada fase keempat dilakukan perubahan pada gerbang utara dan gerbang timur. Pada pembangunan fase ini, susunan bata dinding luar dilapisi batu karang secara merata.


Kemudian pada fase kelima atau fase terakhir pembangunan dilakukan penambahan kamar dan penyempurnaan isian dinding.



Kejayaan Masa Lalu Kesultanan Banten

Keraton Surosowan terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, kawasan Banten Lama, Kota Serang, Banten.


Selain menjadi pusat kerajaan dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Banten, Keraton Surosowan juga berfungsi sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarga dan pengikutnya.


Meski saat ini Keraton Surosowan hanya bisa dilihat dari puing-puing reruntuhannya saja, namun sisa-sisa kejayaan masa lalu Kesultanan Banten masih bisa ditemui pada Keraton Surosowan. Beberapa sisa ruang dan bangunan masih dapat dilihat. Seperti Gerbang di bagian utara, kolam dan beberapa lainnya.



Pesona Keindahan Keraton Surosowan

Keraton Surosowan di Kasemen Serang Banten punya pesona keindahan yang sangat menarik. Di sini, pengunjung dapat melihat jejak sejarah kejayaan Kesultanan Banten.


Setiap hari, terutama pada hari libur, para pengunjung dan wisatawan ramai datang untuk mengetahui jejak kejayaan kerajaan Banten pada masa lalu yakni di abad-17.


Keraton Surosowan menjadi saksi bisu saat Banten berjaya dengan pelabuhannya yang ramai dengan aktivitas perdagangannya.


Dinas Pariwisata Provinsi Banten telah menetapkan Keraton Surosowan sebagai destinasi wisata sejarah di Banten dan oleh Pemprov Banten telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi.


Mengunjungi Keraton Surosowan, kita akan melihat langsung kokohnya benteng bersejarah yang mengelilingi lingkungan keraton seluas 4 hektare itu. Hal ini juga menjadi salah satu bukti kehebatan Kerajaan Banten pada abad-17.


Semua itu tak terlepas dari peran besar Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten yang menjadi inisiator pembangunan Keraton Surosowan lengkap dengan benteng yang mengitarinya.


Sultan Maulana Hasanuddin wafat pada tahun 1570 dan dimakamkan di Masjid Agung Banten, yang lokasinya masih dalam kawasan wisata religi dan sejarah Banten Lama.


Hingga kini, makamnya menjadi pusat ziarah warga, tidak hanya dari Banten, tapi warga dari berbagai daerah di Indonesia.


ANANTA/Dihimpun dari Berbagai Sumber



0 Comments: