Mau Kerja harus Bayar Mahal, Penyebab Warga Kab. Tangerang Pilih Jadi TKW
Para TKW pulang ke tanah air (foto Marnan Sarbini/FPMI) |
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Ironis. Banyaknya industri di Kabupaten Tangerang ternyata belum sepenuhnya mampu mengatasi masalah ketenagakerjaan.
Nyatanya, saat ini masih banyak warga, terutama wanita yang terpaksa menjadi TKW (tenaga kerja wanita) ke luar negeri. Alasannya, mereka tidak sanggup harus membayar sejumlah uang demi bisa bekerja sebagai buruh di pabrik.
Wati, mantan tenaga kerja wanita asal Desa Klutuk, Kec. Mekar Baru, Kab. Tangerang yang baru pulang dari luar negeri beberapa waktu lalu, kini mengungkapkan keinginannya kembali berangkat keluar negeri. Sebab, kesempatan kerja di daerahnya sangat minim.
"Sudah pulang tapi ingin balik lagi jadi TKW. Di sini, mau kerja di pabrik harus bayar mahal, saya nggak sanggup," katanya kepada InfoTerbit.com.
Terpisah, Ketua Forum Pekerja Migran Indonesia (FPMI) Kab. Tangerang, Marnan Sarbini mengakui jika mayoritas wanita yang berangkat keluar negeri karena keadaan ekonomi.
"Kalau ada peluang kerja di daerahnya, tidak mungkin mereka mau berangkat jadi TKW ke luar negeri. Jadi TKW itu kan menjadi pilihan akhir karena sulitnya mencari kerja," ujar Marnan.
Hal lain yang memberatkan karena kalau pun ada peluang kerja, di pabrik misalnya, mereka juga harus membayar sejumlah uang agar bisa diterima.
"Ini sudah menjadi rahasia umum. Coba tanya ke para karyawati pabrik, mereka bisa masuk karena sudah menyerahkan uang. Bahkan, ada yang sudah menyerahkan uang tapi gak masuk-masuk. Banyak kasus-kasus seperti ini," ungkap Marnan.
Saat ditanya berapa nilai uang yang harus disetor ke oknum tertentu untuk bisa masuk kerja di pabrik? Marnan mengungkap, jumlahnya cukup fantastis, antara Rp10-20 juta. "Bahkan, di pabrik tertentu ada yang sampai Rp25 juta. Ini semua ulah oknum calo," ungkapnya.
Marnan berharap, pihak Dinas Tenaga Kerja Kab. Tangerang turun tangan mengatasi silang-sengkarut masalah ketenagakerjaan ini. Jangan sampai, Kab. Tangerang yang kini sudah menjadi kota industri, justru banyak warganya yang bekerja di luar negeri akibat tak punya kesempatan kerja di daerah sendiri, atau karena mereka harus membayar mahal agar bisa diterima kerja.
ANANTA/TiMS
0 Comments: