Headlines
Loading...


PANDEGLANG, INFOTERBIT.COM - Situs Batu Ranjang yang berlokasi di Desa Batu Ranjang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten merupakan salah satu tinggalan megalitik. Lokasinya berada di lereng Gunung Pulosari.


Untuk menuju situs ini, pengunjung harus melewati jalan setapak yang bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun jalan kaki.

Dari jalan desa Batu Ranjang menuju lokasi sekitar 1 kilometer. Kondisi jalan sudah mulus, berupa konblock.

Saat InfoTerbit.com mengunjungi situs ini, Minggu (1/11/2020), tampak sebongkah batu andesit dengan bagian atas rata menyerupai tempat tidur atau biasa disebut sebagai dolmen.

Dalam tradisi megalitik, dolmen punya dua fungsi utama yaitu sebagai kuburan dan tempat pemujaan. Namun hingga kini belum diketahui  secara pasti, apa fungsi dolmen di Batu Ranjang.

Pada Batu Ranjang ini terdapat dua batu berbentuk satu batu bulat dan satu batu agak memanjang. Sedangkan di bawah dua batu berbentuk bulan ada cekungan atau biasa disebut batu lumpang.

Salah satu warga Desa Batu Ranjang, Abah Akrom, mengatakan tidak tahu secara persis, apa fungsi Batu Ranjang ini pada masa lalunya. "Secara pasti, kita tidak tahu fungsinya. Tapi sebagai situs bersejarah, kita semua harus bersama-sama melestarikannya," ujarnya.

Juru Pelaksana Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestari Cagar Budaya Banten, Ayong mengatakan bahwa situs bersejarah ini pada masa lalu berfungsi sebagai tempat beristirahat. "Dulu tempat peristirahatan Prabu Pucuk Umun," katanya.

Hingga kini, situs tersebut masih tetap ramai dikunjungi setiap hari Jumat. "Yang berkunjung tidak hanya warga setempat, tapi juga warga dari luar daerah," ujar Ayong.

Dikatakan, Situs Batu Ranjang sevagai cagar budaya wajib dilindungi dan dilestarikan. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan berbagai pihak.

Hal senada disampaikan Andre, Sekretaris Desa Batu Ranjang mewakili Kades Enda. Menurutnya, masyarakat dan berbagai pihak harus ikut berperan melindungi dan merawatnya.

"Sebab, peninggalan sejarah tidak hanya sebagai tak hanya sebagai identitas atau kepentingan ilmu pengetahuan. Tapi juga sebagai pengingat, bahwa daerah kita ini punya sejarah penting yang tak ternilai harganya," ujar Andre.

Penulis: Tim Redaksi InfoTerbit
Editor: Ananta








0 Comments: