Headlines
Loading...
Dituding Minta 'Jatah' Rp5 Juta ke Ponpes, Ketua MUI Sindangjaya Membantah; "Saya Minta Bantuan Dana Ijop"

Dituding Minta 'Jatah' Rp5 Juta ke Ponpes, Ketua MUI Sindangjaya Membantah; "Saya Minta Bantuan Dana Ijop"


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Sindangjaya Kabupaten Tangerang mengeluh. Pasalnya, mereka mengaku dimintai dana 'jatah' atas turunnya program Sanitasi Pesantren (Sanitren) yang diterima oleh sejumlah pondok pesantren di wilayah tersebut.

Ustadz Jam'u, putra dari Pengasuh Ponpes Nurul Huda di Desa Badak Anom membeberkan, pihaknya dimintai 'jatah' uang sebesar Rp5 juta oleh Ketua MUI Sindangjaya terkait Sanitren. 'Jatah' itu, katanya, sebagai kompensasi atas bantuan program Sanitren yang diterimanya.

"Kami diminta menyerahkan dana Rp5 juta karena mendapat program pembangunan sanitasi berbasis pondok pesantren. Tapi saya menolak memberikan dan tidak memenuhi permintaan itu," ujar Ustadz Jam'u, Jumat (31/1/2020).

Dijelaskan, di Kecamatan Sindangjaya, ada 9 sanitren yang dibangun dan tersebar di setiap desa. "Meski saya tidak memberikan, tapi saya yakin ada pengasuh Ponpes lain yang sudah memberi dana itu," ungkap Ustadz Jam'u lagi.

Terkait hal ini, Ketua MUI Kecamatan Sindangjaya Ustadz Aliyudin membantah tegas. "Tidak benar kalau disebutkan saya maupun pengurus MUI meminta bagian atau jatah kepada pihak Ponpes penerima program sanitren," tegasnya, Jumat (31/1/2020).

Hanya saja, dirinya mengakui meminta bantuan dana untuk pembuatan izin operasional (ijop) Pondok Pesantren yang mendapatkan program tersebut. "Jadi, saya minta dana untuk pembuatan izin operasional, bukannya minta jatah atas program Sanitren," ujar Ustadz Aliyudin.

Penulis: AM Poernama
Editor: Ananta

0 Comments: