Headlines
Loading...
Cerita Unik Penyaluran PKH di Cipaeh Gunung Kaler; "Kasih Seikhlasnya, Tapi Jangan Bilang Dipotong ya..."

Cerita Unik Penyaluran PKH di Cipaeh Gunung Kaler; "Kasih Seikhlasnya, Tapi Jangan Bilang Dipotong ya..."

Foto ilustrasi.

TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Ada cerita unik dalam penyaluran dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Cipaeh Kec. Gunung Kaler Tangerang.

Pasca kisruh penyaluran dana PKH di Desa Kedaung Mekar Baru, Pendamping PKH di sana dan ketua kelompok mulai berhati-hati.

Warga Cipaeh mengatakan, mereka sudah tidak lagi memotong dana para KPM (kelompok penerima manfaat). Hal ini seperti diakui seorang KPM yang namanya minta disembunyikan.

"Ceritanya, dulu, di tahun 2019, setiap kali pencairan uang PKH, pihak Pendamping membawa alat buat gesek uangnya. Lalu kita bayar biaya gesek uang Rp10 ribu. Itu sih masih wajar. Tapi sesaat sebelum pulang, ada ketua kelompok yang mendekati KPM untuk mintain duit lagi," ujar wanita penerima bantuan PKH ini.

Potongannya, kata KPM ini lumayan besar. Jika cair Rp2 juta, potongannya mencapai Rp100 ribu. Caranya? "Si ketua kelompok ini nantinya berkoordinasi dengan Pendamping setelah selesai memunguti uang KPM," ungkapnya.

Namun, tambahnya, pasca polemik penyaluran PKH heboh di media, saat pertemuan hal tersebut juga dibahas oleh Pendamping di hadapan KPM. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan bahwa selama ini buku tabungan dan ATM dipegang oleh masing-masing KPM. "Padahal, sampai sekarang masih dipegang pihak mereka," katanya.

Lantas, di bulan Januari 2020, KPM juga diminta kembali tandatangan surat pernyataan. Isinya, seputar keberadaan buku dan ATM itu, apakah mau dipegang sendiri atau dipegang ketua kelompok. Akhirnya saat itu disepakati dititipkan ke ketua kelompoknya.

Menariknya, kata warga tadi, saat ini sudah tidak ada lagi potongan pencairan PKH. "Misalnya, saat pencairan PKH bulan Januari yang lalu, seperti biasa dipotong buat uang gesek mesin Rp10 ribu dan saya sendiri ngasih upahnya Rp40 ribu. Tapi, beda-beda sih ngasihnya. Terus, Pendamping PKH bilang, ibu-ibu kalau mau ngasih seikhlasnya, tapi jangan bilang dipotong gitu," bebernya.

Sebab, kata Pendamping seperti diungkapkan wanita penerima PKH ini, di media masih ramai dibahas soal penyaluran dana PKH.

Dihubungi terpisah, Pendamping PKH Desa Cipaeh Ayu melalui pesan WA-nya memberikan klarifikasi. Katanya, dia memberi kebebasan penuh kepada semua dampingan (KPM)-nya untuk masalah pencairan. "Bahkan untuk pencairan kemarin (Januari 2020), yang mau mencairkan di bank juga saya dampingi," akunya.

Dia juga membantah berkaitan dengan pemotongan dana KPM. "Masalah pemotongan saya gak pernah motong seribu rupiah pun juga dan saya gak pernah minta," ujarnya. Ayu juga mengaku tidak pernah menyuruh ketua kelompok untuk meminta kepada KPM.

Di sisi lain, soal uang Rp10 ribu untuk  gesek, dia menjelaskan bahwa itu urusan antara KPM dengan pihak BRIlink. "Juga tidak pernah memaksakan, mau gesek silahkan, gak juga nggak apa-apa," urainya.

Namun, menurut Ayu, pihaknya berterima kasih atas masukan ini dan akan dijadikan bahan masukan dan koreksi. "Akan saya jadikan bahan koreksi saya ke ketua kelompok saya," tegasnya.

Penulis/Editor: Ananta

0 Comments: